Jumat, 26 September 2008

Kukenang Mereka

Membayangkan masa lalu sungguh membahagiakan. Kehidupan tampak serasi nan serba kecukupan. Tak sepusing akhir-akhir ini. Buruan menjarang dan satu persatu pepohonan bertumbangan dengan skala yang menghebat. Di langit sore tak sesering dulu, burung keramat rangkong gading terbang mengepak. Tak ada keanggunanan di langit mereka lagi. Hingar bingar kemajuan terlihat diperbukitan yang jauh dalam bahasa marginalisasi. Disana katanya, koloni pendatang transmigran, cukong kayu, dan para konservasionis yang nyari obyekan, hidup makmur diatas kesedihan berkepanjangan. Mereka mencaploki hutan tempat mereka tanpa sedikit pun basa-basi meminta ijin mereka. Terkubur sejarah panjang hegemoni kultur dominan, kami di sini, menyandang ambung-ambung kesedihan. Aku mengenang ini dengan getir.

Minggu, 21 September 2008

keluar dari pertapaan

1 september 2008 dan selanjutnya sampai 2 tahun ke muka aku di menara gading. belajar untuk entah, entah tambah pintar atau semakin terasing. meminjam kata kawan bahwa dipertapaan tak selalu pilihan tepat. aku ke langit sana, mengotak atik makna diatas punggung-punggung raksasa pengetahuan.