Baiklah, terus terang saja saya benci makhluk keparat ini. Ia mendengung dan menggigit setiap saat. Lalu kemudian ia mewarisi penyakit kutukan yang tak bisa disembuhkan. Tahun-tahun yang sibuk dan saya harus sedih mendengar beberapa kabar buruk. Sekolah pulau di Maumere sana: Dedi sang arsitek digigitnya lalu beberapa volunteer bergantian masuk rumah sakit karenanya.
Di makassar, Oceu yang bertanggung jawab dalam kegiatan sekolah pesisir, tergolek dan harus opname. Di Jambi, di bukit 12, korban berjatuhan dan dibaptis oleh makhluk ini. Butet kena, Rubi juga, lalu Stevi dan yah, saya pun terkena kutukan penyakit ini di bukit 12 empat tahun yang lalu.
Sejak makhluk ini menggigit, saya harus menyimpan pil-pil pahit disetiap perjalanan. Kabar teranyar, ibu direktur, Butet Manurung, dari Ternate memberi kabar yang menyedihkan lewat sms, “Dod, aku masuk rumah sakit, tolong kamu segera menyusul ke sini.”
Saya meradang merutuki makhluk pembawa penyakit kutukan daerah tropis ini.
Sekian dulu bro, ini hanya kisah tentang crew sokola: komunitas penderita malaria…
Selasa, 19 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar